Jumat, 01 September 2017

Diplomasi Minum Teh Mandela


Langkah pertama Nelson Mandela setelah dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan adalah mengundang Francois Pienaar, kapten tim rugby nasional Afrika Selatan (Springboks) yang berkulit putih, untuk minum teh dengannya. Itulah titik awal Mandela menghilangkan kebencian antar ras di Afrika Selatan 


Pada tahun 1993, puluhan ribu Afrikaner (orang kulit putih Afrika Selatan) bersiap untuk perang. Tiga tahun kemudian, seorang pria bernama Nelson Mandela dibebaskan setelah 27 tahun dipenjara. Dia bukan pahlawan kelompok ini. Afrikaner melihat Mandela sebagai pendiri sebuah organisasi teroris yang mengancam cara hidup mereka dan harus dipenjara. Mereka siap bertempur.

Seperti yang ditulis oleh reporter dan penulis biografi John Carlin, itulah saat Mandela memulai 'latihan yang paling tidak mungkin dalam godaan politik yang pernah dilakukan.'  Dibebaskan dari penjara, Mandela tidak membenci dan memusuhi orang-orang yang memenjarakannya. Dia malah mengundang para pemimpin Afrikaner (orang kulit putih Afrika Selatan) untuk minum teh dan mendengarkan keprihatinan mereka. Kemudian, dia membujuk mereka untuk meninggalkan senjata dan kekerasan mereka. Pertarungan tidak pernah terjadi.

Setahun kemudian, Mandela dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan dan berjanji untuk membangun  rekonsiliasi untuk meredakan ketegangan rasial antara orang kulit putih dan orang kulit hitam sebagai prioritas nomor satu. Entah bagaimana, dia harus mengatasi beberapa dekade kebencian dan meyakinkan orang-orang bahwa dia siap mati demi keinginannya untuk melihat orang satu sama lain sebagai saudara.

Langkah pertamanya sebagai presiden, Mandela mengundang Francois Pienaar, kapten tim rugby nasional Afrika Selatan (Springbok) yang berkulit putih, untuk minum teh dengannya. Sore itu dia mulai membangun sebuah aliansi dengan meminta Pienaar membantunya mengubah rugby menjadi sebuah kekuatan untuk menyatukan semua orang Afrika Selatan.

Saat Kejuaraan Piala Dunia Rugby pada tahun 1995, Pienaar memimpin Tim Springbok yang sebagian besar beranggotakan pemain kulit putih menyanyikan lagu lama perlawanan ras hitam -- yang sekarang menjadi lagu kebangsaan baru -- Nkosi Sikelele Afrika (God Bless Africa). Itu adalah demonstrasi paling kuat yang menunjukkan bahwa para pemain percaya memiliki Afrika Selatan yang bersatu.

Selama kejuaraan, Springbok menunjukkan semangat juangnya sehingga berhasil mencapai final melawan Selandia Baru. Pada tanggal 24 Juni 1995, beberapa menit sebelum pertandingan final dimulai, Mandela berjalan menuju ke tengah lapangan stadion tempat pertandingan berlangsung dengan mengenakan kaos hijau Springbok untuk menyalami Peenaar dan anggota Timnya serta mendoakan  kesuksesan Springbok.

Kerumunan penonton, yang sebagian besar terdiri dari orang kulit putih Afrika Selatan, tertegun. Selama bertahun-tahun, kaos hijau itu hanya dipandang sebagai simbol kaum kulit putih Afrika Selatan. Tak pernah terdengar kabar ada orang kulit hitam yang memakainya. Karena itu, melihat apa yang dilakukan Mandela, gemuruh sorak sorai meneriakkan ''Nel-son, Nel-son'' meletus dan semua orang – bauk kulit putih dan kulit hitam -- di seluruh Afrika Selatan merayakannya.

Mandela terus memimpin rekonsiliasi rasial selama masa kepresidenannya, dan kemudian menjadi duta besar untuk dunia bagi Afrika Selatan. Pada tahun 2004, negara ini dianugerahi panggung terbesar di dunia dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2010. Afrika Selatan juga berpeluang menjadi tuan rumah olimpiade. Kisah kemenangan rakyat Afrika Selatan ini dicatat oleh Carlin dalam bukunya Playing the Enemy: Nelson Mandela and Game That Made a Nation. Begitu hebatnya cerita ini sehingga menginspirasi film Invictus yang disutradarai Clint Eastwood memenangkan Academy Award.

Dalam buku Likenomics, Rohit Bhargava menulis bahwa orang tidak mengikuti Mandela karena gagasannya. Mereka mengikuti karena dia. Ketika dia mengundang Anda untuk minum teh dan mendengarkan kekhawatiran Anda, dan kemudian berbicara, itu mungkin masih belum bisa meyakinkan orang untuk mempercayai visis Anda. Akan tetapi, ketika Anda membuktikan pernyataan Anda dengan tindakan, orang yakin dengan visi Anda. Jadi bukan sekadar bersikap baik, namun dibuktikan dengan bertindak baik. Ketika bertemu dengan Pienaar, orang mungkin melihatnya sebagai sekadar seremonial. Namun, ketika dia mendatangi Tim Springbok di lapangan, itulah pembuktian kelanjutan dari seremonial itu.

Bersikap dan bertindak baik tentu jauh, bahkan seseorang yang bertindak baik, prasyaratnya adalah membuang kebencian. Dalam kajian psikologi, kebencian sebagai subjek yang kompleks. Ada dua kategori umum kebencian, yang rasional dan yang irasional (Hoffer, 1989). Tindakan yang tidak adil menginspirasi kebencian rasional. Sebaliknya, kebencian seseorang yang didasarkan pada ras, agama, orientasi seksual, etnis, atau asal kebangsaan merupakan kebencian irasional.

Kebencian irasional ditunjukkan dalam kegiatan sehari-hari dalam bentuk misalnya, sindiran teradap ras tertentu dan humor etnis. Yang menarik, dalam kebencian rasional, pembenci tidak terlalu fokus pada kesalahan yang orang lain lakukan terhadap dirinya. Kadang-kadang orang menyalahkannya karena ketidakberdayaan sendiri, rasa bersalah, atau ketidakmampuan mereka untuk melakukan perubahan.

Karena itu, orang yang menjadi sasaran kebencian rasional adalah mereka yang dipandang lebih rendah atau lebih lemah sehingga patut dikasihani. Dengan cara yang sama, kebencian irasional biasanya ada pada orang yang merasa posisinya lebih tinggi atau merasa lebih benar dibandingkan dengan orang yang dibencinya. Banyak orang yang merasa tidak aman merasa lebih nyaman bila bisa memposisikan orang lain pada status yang lebih rendah dari dirinya.

Namun, apakah kebencian rasional dan irasional bisa digunakan sebagai topeng ketidakamanan pribadi. Sepanjang hidupnya, setiap orang mengalami ketidakamanan pribadi dengan berbagai derajat yang berbeda-beda. Semakin seseorang merasa tidak aman, semakin besar topeng kebenciannya. Namun demikian, tidak semua orang yang merasa tidak aman adalah pembenci, tapi semua pembenci adalah orang-orang yang tidak aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar