Minggu, 27 Januari 2019

Buatlah Siaran Pers yang Mudah Di-share (Shareable)



Pada awalnya, siaran pers dimaksudkan untuk memberikan berita atau informasi kepada media massa agar mempublikasinya. Mereka biasanya dibagikan secara massal, melalui surat, telepon, faks, dan melalui email.

Sekarang wartawan atau siapa saja termasuk buzzer, bahkan warga biasa, bisa menjadi media yag juga ingin menyebarkan informasi terkini sehingga membutuhkan pasokan informasi akurat dan terbaru bahkan secara realtime. Wartawan atau siapa siapa saja memiliki akun media sosial dan aplikasi pengiriman pesan langsung seperti WhatsApp. Line, Instagram dan sebagainya.

Wartawan atau siapa saja yang menerima informasi yang disebarkan melalui WhatsApp misalnya menyebarkannya kepada orang lain setelah atau bahkan sebelum menuliskannya dalam bentuk berita untuk media tempatnya bekerja. Selanjutnya, orang lain menyebarkan informasi atau pesan tersebut sehingga terjadilah viral.

Di bagian lain, media “menggunakan” siaran pers sebagai bahan penulisan baik secara keseluruhan  -- mungkin juga tidak ditulis ulang – atau memodifikasinya menjadi cerita yang seakan-akan asli dibuat oleh media. Jadi siaran pers berfungsi dengan baik bila informasi yang disediakan atau yang ada di dalam siaran pers itu memberikan sesuatu yang mempunyai nilai berita, setidaknya kebaruan. 

Inipun harus dilihat kepada siapa siaran pers itu dikirimkan. Bisa saja seseorang menganggap baru namun orang lain tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang baru. Jadi pelajari dulu mereka sebelum menulis dan mengirimkannya. 

Sebelum Anda menulis dan mengeluarkan siaran pers, tanyakan "Apakah ada nilai berita dalam cerita ini?" Terlalu sering perusahaan menulis siaran pers tentang topik yang tidak layak diberitakan. Banyak fakta menunjukkan bahwa jika jurnalis menilai informasi yang Anda sampaikan tidak layak diberitakan dan menarik, maka informasi tersebut tidak akan mendapat peliputan. 

Sekarang, wartawan memiliki akses ke saluran informasi, termasuk sosial media dan instant messenger yang begitu banyak dan beragam. Karena banyaknya saluran informasi tersebut, bisa jadi wartawan tidak memiliki cukup waktu mengakses semua media itu. Karena itu, menempatkan berita dalam siaran pers, mengunggahnya ke layanan online, dan Anda berharap akan mendapatkan liputan pers sama seperti melempar kerikil ke laut. Tidak seorang pun akan menemukannya.

Diakui atau tidak, siaran pers belum sepenuhnya mampu menghasilkan pemberitaan (earned media), namun demikian mereka sangat popular dan efektif sebagai sarrana yang berguna dalam pemanfaatan search engine optimization (SEO).

Siaran pers yang memuat kata kunci yang tepat dapat mendorong peringkat pencarian, sekalipun siaran per situ tidak pernah diambil oleh suatu media. Bisa saja yang meanfaatkannya adalah orang yang buakan pekerja media seperti buzzer, peneliti dan penulis lainnya.

Jadi, apakah itu berarti Anda dapat mengeluarkan siaran pers dari daftar tugas Anda? Nggak juga. Mereka masih dapat memenuhi beberapa tujuan yang bermanfaat, seperti membantu membantu mereka meluruskan cerita, membuat lini waktu (time line) sejarah organisasi dan menunntuk serta memberi petunjuk moment-moment tertentu, dan sebagai aset yang bagus untuk dibagikan sebagai bagian dari promosi media yang ditargetkan.

Intinya, siaran pers memang tidak seperti apa yang diharapkan, namun demikian siaran pers masih merupakan alat penting penyebarluasan informasi. Mungkin saja tidak seperti yang diharapkan, tetap siaran pers setidaknya memberikan gambaran tentang tentang bagaimana dan mengapa.
Berikut beberapa tips membuat siaran pers:

Buatlah siaran pers yang mempunyai nilai berita dan menarik - Beberapa tahun yang lalu, siaran pers merupakan salah satu alat terbaik untuk meningkatkan peringkat pencarian. Orang-orang lalu  menyalahgunakan fakta ini dengan mengeluaran siaran pers berkualitas rendah dan tidak mempunyai nilai di dalam direktori web. Google melihat kelemahan ini sehingga mereka berusaha memecahkan dan memerangi praktek-praktek manipulatif ini. Sekarang, siaran pers tidak hanya mempertimbangkan SEO, siaran pers dibuat sedemikian rupa sehingga ayak diberitakan dan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi penggunanya.

Buatlah struktur ceritanya sebagaimana wartawan menulis berita - tradisi wartawan dalam menulis berita adalah menggunakan struktur piramida terbalik, Disini informasi yang paling penting ditempatkan di bagian paling atas struktur cerita atau berita. Dengan demikian, bila ada pengurangan teks misalnya, pengguna bisa memenggalnya di bagian bawah yang dianggap tidak penting.

Jangan lupa menggunakan kata kunci – Memasukkan kata kunci ke dalam siaran pers bertujuan  mendorong peringkat. Dengan integrasi terbaru dari algoritmanya,  Google semakin peduli dengan percakapan pencari dan niat pengguna daripada sekadar kata kunci. Fokuslah pada upaya membuat konten yang diinginkan dan dibutuhkan audiens.

Gunakan link untuk memberikan informasi, bukan hanya untuk tujuan SEO. Siaran pers yang besar adalah untuk membangun inbound link ke website Anda. Tapi sekarang, link press release tidak selalu membawa arti bagi  SEO. Bahkan, ada tuntutan dari Google agar Anda menggunakan link no follow dalam siaran pers Anda, dan memperlakukan mereka seperti link berbayar dalam iklan. Itu berarti tidak ada lagi penggunaan kata kunci kaya jangkar teks dalam link press release Anda. Namun demikian, menyertakan link informasi akan menambah pengalaman pengguna.

Harus tetap ketat dan langsung ke tujuan - Tidak ada orang yang ingin membaca siaran pers berkelok-kelok panjang. Usahakan rilis Anda itu ringkas dan ramping , termasuk hanya informasi yang paling penting . Satu hal yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan nomor daftar atau poin-poin untuk menyorot informasi penting dalam siaran pers Anda , sehingga lebih mudah untuk cepat memindai melalui.

Buatlah siaran press Anda mudah dibagi atau untuk berbagi (sharable) - Jika Anda ingin berita Anda  benar-benar diperhatikan, Anda perlu mengembangkan strategi berbagi sosial . Anda ingin siaran pers Anda menyebar di seluruh Twitter, Facebook, LinkedIn, bahkan WhatsApp, dll. Jadi buatlah siaran pers Anda mudah untuk berbagi. Karaena, membuat siaran pers dalam dua format semisal pdf dan word sangatlah membantu. Sertakan tombol berbagi sosial dalam siaran pers Anda . Gunakan judul yang pendek dan tweetable. Tambahkan visual yang juga memudahkan bagi orang-orang yang  ingin berbagi.

Buat  visual - Sertakan alat bantu visual bila memungkinkan dalam siaran pers Anda. Hal-hal seperti infographics, video, dan foto dapat membuat siaran pers Anda lebih eye-catching dan lebih menarik. Ini semua tentang dandanan  siaran pers Anda agar menjadi lebih semenarik mungkin.
Ciptakan sebuah cerita-cerita - Memasukkan cerita ke dalam siaran pers membuat mereka lebih menarik, mudah diingat, shareable, dan diceritakan ulang. Ini adalah posting benar-benar hebat dengan tips untuk menggunakan cerita dalam siaran pers Anda.

Perluas distribusi  - Ini adalah tentang upaya meningkatkan visibilitas siaran pers Anda. Anda perlu untuk memperluas distribusi Anda, termasuk jejaring grup WhatsApp, Line, bahkan Instagram. Gunakan jaringan sosial itu untuk melaporkan berita penting. Gunakan blog Anda sebagai saluran distribusi berita . Lakukan apapun yang Anda bisa untuk mendapatkan berita Anda perhatikan !

Jangan gunakan kutipan basi - Kutipan adalah salah satu bagian yang paling sering diabaikan dari siaran pers. Kenapa? Sebab selama ini terlalu banyak kutipan generik ditempatkan dalam rilis sebagai renungan belaka. Apa yang banyak orang tidak menyadari adalah bahwa kutipan dapat menjadi alat yang hebat untuk spicing cerita Anda. Mereka dapat menambahkan lapisan baru untuk cerita Anda. Jadi gunakan dengan bijaksana.

Fokus pada membangun hubungan - PR masih benar-benar bermuara pada hubungan . Anda perlu membangun hubungan dengan wartawan, blogger , dan pelanggan Anda. Itulah cara Anda mendapatkan orang-orang untuk melihat dan peduli tentang berita Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar