Era hyper-connected
membuat orang terkesima. Bagaimana tidak, pada era lingkungan yang
hyper-connected -- dua empat sehari dan tujuh hari seminggu – “perhatian” telah
menjadi suatu komoditas yang paling berharga. Tak diperhatikan orang berarti
kegagalan. Inilah efek dari perubahan cepat yang terjadi di bidang teknologi
komunikasi yang kemudian menggeser lingkungan media dari kelangkaan ke situasi
yang ditandai dengan kelimpahan.
Peercayakah Anda bahwa
pengiklan sekarang membayar uang jauh lebih besar dibandingkan beberapa tahun
lalu? Kok bisa? Jangan kaget karena pengiklan sekarang harus membayar biaya
yang lebih besar u hanya demi mencapai sedikit orang. Kenapa? Ini karena audience
cenderung mengkonsumsi konten yang seakan tak berujung pada platform media yang
berbeda. Arinya, mereka sudah banyak pilihan. Kalau mereka tidak suka dengan
konten Anda mereka pindah.
Pertanyaannya adalah ketika
Anda tidak lagi dapat “membeli” perhatian yang cukup untuk iklan Anda agar
tetap efisien, bagaimana merek Anda merespon sitausi tersebut? Salah satu
solusi yang popular adalah dengan memadukan antara teori komunikasi, ilmu
saraf, kreativitas dan inovasi, sejarah media, budaya populer, branding, dan
teknologi baru. Disini, Paid Attention mengeksplorasi bagaimana gagasan
memindahkan orang dan bagaimana iklan harus berubah untuk merespon perubahan
yang terjadi pada lanskap komunikasi. Dikemas dengan contoh-contoh nyata dari
kampanye pemasaran beberapa perusahaan termasuk Sony, Red Bull dan HP, buku ini
juga berisi panduan iklan praktis dan template serta toolkit branding.
Topik-topik yang
dibahas dalam buku ini meliputi bagaima cara melihat riset pasar secara kritis,
teori komunikasi modern, penghilangan perbedaan antara konten, media, dan
iklan, apa ide-idenya dan bagaimana mendapatkan manfaat mereka, dan prediksi
pasar dan dunia pemasaran – khususnya periklanan -- di masa mendatang.
Seperti biasa, tanggung
jawab pengelola merek adalah menemukan cara menarik untuk mendapatkan perhatian
konsumen. Namun kelangkaan konten yang terjadi beberapa tahun silam, kini
justru memberikan cara untuk munculnya
sitausi dimana orang menjadi overload, saluran tetap telah dilarutkan ke dalam
jaringan cairan, dan audience pun beruba menjadi peserta dalam percakapan yang
dikendalikan konsumen.
Pergeseran ini
memerlukan tindakan baru. Fenomena itu menuntut merek untuk mempertimbangkan
dan menerapkan strategi dan taktik pemasaran baru. Dibayar Perhatian adalah
panduan untuk ide-ide periklanan modern: apa yang mereka, mengapa mereka
berkembang dan bagaimana untuk memiliki mereka. Spanning teori komunikasi, ilmu
saraf, kreativitas dan inovasi, sejarah media, branding dan teknologi, ini
mengeksplorasi proses pembuatan strategis dan bagaimana mengemas ide untuk
menarik perhatian yang besar dalam industri periklanan.
Dikemas dengan
contoh-contoh nyata kampanye iklan perusahaan-perusahaan termasuk Sony, Red
Bull, HP dan masih banyak lagi, Paid Attention menyediakan model yang kuat
untuk mempengaruhi perilaku manusia. Mengacu pada teori dan praksis, dari
perilaku ekonomi dan sosiologi hingga teknologi dan bahkan fiksi ilmiah, Faris
Yakob memetakan iklan menjadi sebuah analisis budaya yang lebih luas. Buku ini
berisi template iklan dan branding, termasuk perencanaan iklan baru. Karena itu
buku ini sangat ideal untuk mahasiswa dan praktisi yang ingin mendapatkan
perhatian di pasar yang tengah berantakan saat ini.
Perhatian terbesar para
pelaku bisnis dari semua jenis bidang industry saat ini adalah apakah iklan masih bekerja secara efektif dan efisien.
Iklan pernah berjaya dan bagi pengiklan bisa dianggap mampu mendatangkan hasil
dengan 100 persen kepastian. Itu yang menjadi alasan perusahaan-perusahaan
seperti Kraft Foods dan Apple menghabiskan jutaan hanya untuk beberapa detik
iklan. Perusahaan-perusahaan ini tahu bahwa satu iklan dapat memicu peningkatan
besar bottom line mereka pada hari ini
dan beberapa bulan mendatang.
Sekarang iklan sedikit
lebih rumit. Laju perkembangan teknologi
dan bisnis, membuat konsumen sekarang dihadapkan dengan pilihan produk yang
lebih banyak, dan sudah tentu jumlah dan durasi iklan yang kini menjadi lebih
banyak dan lebih panjang. Karena jumlah produk dan iklan meningkat, konsumen
meresponnya dengan penurunan perhatian. Konsumen sekarang lebih diberi
keleluasaan untuk melewati iklan secara langsung (kecuali iklan yang
menakjubkan atau merek yang mereka ketahui).
Konsumen sekarang juga
tidak segan lagi mengungkapkan ketidakpercayaan. Mereka kini makin menerima
lebih banyak informasi, lebih skeptis, dan memiliki lebih banyak alat yang bisa
mereka gunakan untuk meneliti dan membandingkan merek dari sebelum-sebelumnya.
Karena itulah, seperti yang dikatakan Faris Yakob, penulis buku Paid Attention, berpendapat bahwa bisnis harus benar-benar
mendefinisikan ulang asumsi dasar mereka tentang iklan jika mereka ingin tetap
bertahan hidup.
Dalam pandangan Faris,
iklan kini tidak lagi tentang siapa yang membayar uang paling (meskipun uang
membantu) besar atau yang memiliki video yang paling viral. Iklan kini adalah
tentang menciptakan dan memelihara sistem yang dirancang untuk menarik dan
menumbuhkan satu set target pelanggan yang basisnya bertambah besar. Untuk
itulah, iklan sekarang juga membutuhkan disiplin psikologi guna memberikan
pertimbangan psikologi manusia, eksperimentasi, dan pendekatan baru yang lebih
kolaboratif dengan konsumen dari sebelum-sebelumnya.
Buku ini pasti bukan
yang pertama yang menyarankan ha tersebut. Seruan untuk meningkatkan penggunaan
iklan yang interaktif di era digital telah dikemukakan oleh banyak ahli
pemasaran. Namun, yang membuat "Paid Attention" berbeda adalah
fokusnya pada evaluasi asumsi dasar dari iklan dan pemasaran. Dalam hal ini,
Yakob menantang siapa pun yang beriklan untuk benar-benar mempertimbangkan pola
pikir di balik pengaturan iklan mereka.
Judul Buku : Paid Attention: Innovative
Advertising for a Digital World
Penulis : Faris Yakob
Penerbit : Kogan Page Limited, edisi ebook,
2015
Tebal Buku : 177 halaman