Minggu, 03 Februari 2019

Akankah Era Google Berakhir?



Era Google yang dibangun di atas big data (data besar) dan kecerdasan mesin telah menjadi era yang luar biasa. Tapi itu akan segera berakhir. Dalam Life after Google: The Fall of Big Data and the Rise of the Blockchain Economy, George Gilder - visioner teknologi dan budaya - menjelaskan mengapa Silicon Valley  (Lembah Silikon) menderita mengalami gangguan saraf dan memperkirakan munculnya era pasca-Google.

Algoritme Google menganggap masa depan dunia tidak lebih dari momen berikutnya mengikuti sebuah proses yang berlangsung secara acak. Dalam buku Life After Google ini, George Gilder menunjukkan seberapa mendalam asumsi ini berjalan, apa yang memotivasi orang untuk membuatnya, dan mengapa itu salah. Mengapa pula pada dasarnya  masa depan bukan tergantung pada mesin melainkan tergantung pada tindakan manusia.

Selama beberapa dekade, menurut Nick Tredennick - Kepala Ilmuwan QuickSilver Technolog- George Gilder telah menjadi peramal masa depan teknologi yang mumpuni. Raksasa seperti Google, Amazon, dan Facebook adalah monopolistik tak terhentikan. Apakah raksasa itu bakal disfungsional dan akan digulingkan oleh mahasiswa putus sekolah yang paham teknologi dan wirausaha lagi?

Tahun 1994, Gilder menulis buku Life After Television: The Coming Transformation of Media and American Life (W. W. Norton & Company, Revised edition, 1994). Dalam buku itu Gilder menguraikan perkembangan baru dalam komputer dan teknologi serat optik yang menyebabkan kematian pada televisi dan telepon tradisional.

Di arena bisnis televise itu, menurut Gilder saat itu, akan muncul paradigma baru di mana komunikasi orang-ke-orang memberi jalan kepada tautan antar komputer yang dapat ditemukan di setiap rumah dan kantor. Munculnya telecomputer (atau "teleputer") akan mengubah cara orang berbisnis, mendidik anak-anaknya, dan menghabiskan waktu luang mereka.

Komputer pribadi menjadi tidak umum. Yang paling umum pada dekade berikutnya adalah telepon seluler digital dengan alamat IP. . . menghubungkan ke ribuan database dari segala macam jenis data.
Telecomputer akan merusak organisasi yang besar, terpusat, dari atas ke bawah seperti jaringan kabel, perusahaan telepon, pemerintah birokrasi, dan perusahaan multinasional.

Terbukti? Munculnya bisnis sharing economy seperti GoJek, Uber dan sebagainya seakan menunjukkan kepada publik tentang ramalan Gilder tersebut. Juga big data dan transformasi digital serta artificial intelligence di semua kehiduan memperkuat tanda-tanda  pembuktian ramalan Gilder.

Sekarang, kemampuan Google yang menakjubkan dalam mencari dan menyortir telah menyedot perhatian dan membuat orang di seluruh dunia bergantung ke mesin pencari dan produk lainnya seperti video, peta, email, kalender, dan sebagainya. Semua yang ditawarkan secara gratis, atau seakan-akan gratis.

Alih-alih membayar secara langsung, pengguna cukup mengirimkan iklan. Disini tidak gratis. Sistem agregat dan iklan berfungsi – setidaknya untuk sementara waktu - jika Anda mengontrol pusat data. Akan tetapi, pasar tanpa harga yang seringkali mencekik semangat kewirausahaan , tentu membuat  Internet menjadi lahan yang bebas dari iklan.

Krisis bukan hanya ekonomi. Bahkan ketika kemajuan dalam kecerdasan buatan menyebabkan delusi kemahakuasaan dan transendensi, Lembah Silikon telah cukup banyak menyerah pada ilusi keamanan. Firewall Internet yang seharusnya melindungi semua kata sandi dan informasi pribadi itu terbukti dapat ditembus.

Krisis tidak dapat diselesaikan dalam arsitektur komputer dan jaringan saat ini. Masa depan terletak pada "cryptocosm" - arsitektur baru dari blockchain dan turunannya. Mengaktifkan cryptocurrency  -- yang untuk sementara saat ini babak belur -- seperti bitcoin dan ether, NEO dan Hashgraph, itu akan memberikan Internet sistem pembayaran global yang aman, mengakhiri Zaman Google agregat dan iklan.

Lembah Silikon, yang telah lama didominasi oleh beberapa raksasa, menghadapi "kekacauan besar", yang akan membubarkan kekuatan komputer dan perdagangan serta mengubah ekonomi dan Internet.
Kehidupan setelah Google hampir tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar