Kamis, 25 Januari 2024

PENCIPTA, BUKAN PENIRU



Don’t rely on what the world tells you is possible. Create the world you want

Jangan mengandalkan apa yang dikatakan dunia tentang apa yang mungkin. Ciptakan dunia yang Anda inginkan (Vinod Khosla - pendiri Sun Microsystems dan Khosla Ventures).


Dalam dunia di mana para ahli sering menetapkan batasan, Vinod Khosla berdiri sebagai simbol pemberontakan terhadap status quo.

Khosla adalah seorang investor dan pengusaha di bidang teknologi. Ia adalah salah satu pendiri Sun Microsystems, sebuah perusahaan yang berperan penting dalam pengembangan teknologi komputer dan jaringan.

Setelah Sun Microsystems, Khosla beralih ke dunia investasi, mendirikan Khosla Ventures, sebuah firma ventura kapital yang fokus pada berbagai inisiatif teknologi dan lingkungan.

Sikap inovatif dan keberanian Vinod Khosla dalam berinvestasi -- dia tak ragu mendukung ide-ide yang dianggap radikal -- secara langsung terhubung dengan filosofinya tentang dua jenis orang; ada yang terpaku pada masa lalu dan ada juga yang proaktif menciptakan masa depan yang mereka inginkan.

Khosla menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang termasuk dalam kategori kedua. Ini menunjukkan bahwa sikap berani dan inovatif dalam investasi merupakan cerminan dari pemikirannya tentang pentingnya berinovasi dan berpikir secara mandiri, melewati batasan-batasan yang biasanya diberikan oleh pemikiran konvensional.

Mengandalkan para ahli atau pandangan umum, menurut Khosla, seringkali dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melihat potensi yang lebih besar dan berbeda. Para ahli biasanya membuat prediksi berdasarkan data dan tren masa lalu, yang mungkin tidak selalu akurat atau relevan untuk masa depan yang terus berubah.

Ini menunjukkan bahwa berpegang pada cara pandang lama dan konvensional bisa menghalangi proses inovasi.

Vinod Khosla menantang cara berpikir yang terpaku pada sejarah untuk meramalkan masa depan. Sebagai contoh, ia menyoroti prediksi Departemen Energi AS pada 2010 yang sangat meremehkan pertumbuhan mobil listrik, dengan hanya memperkirakan sekitar 2,305 unit di pasar AS sampai 2035. Realitanya, pada tahun 2014 saja, Tesla telah mengirim sekitar 80,000 mobil listrik.

Ini menunjukkan bahwa meramal masa depan berdasarkan tren masa lalu bisa sangat menyesatkan dan membatasi inovasi.

Para ahli juga seringkali salah dalam memprediksi masa depan. Dia memberikan contoh bagaimana kartun tahun 1889 menggambarkan listrik sebagai ancaman eksistensial bagi manusia, mirip dengan ketakutan yang muncul seputar AI saat ini.

Contoh lainnya adalah Lord Kelvin, presiden Royal Society pada awal 1900-an, yang pernah mengatakan bahwa mesin terbang lebih berat dari udara adalah hal yang mustahil, tidak lama sebelum Wright Brothers berhasil terbang. Thomas Edison juga pernah meremehkan arus bolak-balik, dan Time Magazine meragukan potensi belanja jarak jauh.

Dari sini, Khosla menyimpulkan bahwa masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan cukup 'tidak masuk akal' untuk mencoba mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, yang tidak takut gagal, serta yang berani mengambil risiko besar dan radikal.

Pesan penting dari Khosla adalah untuk tidak hanya mengandalkan para ahli atau apa yang dikatakan dunia tentang kemungkinan, melainkan untuk menciptakan dunia yang kita inginkan. Dia mengajak kita untuk membedakan antara orang yang hanya mengekstrapolasi masa lalu dengan mereka yang berani menciptakan dunia yang mereka impikan.

Ini adalah panggilan untuk berinovasi, bertindak berani, dan mandiri dalam menghadapi masa depan. Jadi pencipta, bukan pengikut. Ambil inisiatif untuk menjadi pencipta dan pembuat perubahan, bukan sekedar peniru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar