Rabu, 31 Januari 2024

AUTHENTIC LEADERSHIP


Dalam lima hingga tujuh tahun terakhir, kata Bill George dari Harvard Business School, telah terjadi penurunan kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin. Situasi ini, menunjukkan adanya tuntutan perlunya pemimpin bisnis baru di abad ke-21. Pemimpin ini diharapkan lebih transparan, etis, dan otentik, dengan fokus tidak hanya pada keuntungan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan, serta membangun hubungan yang lebih berarti.

George dikenal sebagai seorang profesor praktik manajemen di Harvard Business School dan mantan ketua serta CEO dari Medtronic. Di Harvard, George mengajarkan tentang kepemimpinan, etika, dan tanggung jawab perusahaan, berbagi pengetahuannya dan pengalamannya dari dunia bisnis nyata. Sebagai pemimpin Medtronic, sebuah perusahaan terkemuka di bidang teknologi medis, ia membantu membawa perusahaan tersebut ke tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

George juga terkenal karena bukunya yang berjudul "Authentic Leadership" dan telah memberikan kontribusi penting dalam diskusi tentang kepemimpinan otentik dan etika dalam praktik bisnis. Pengalaman dan pengetahuannya dalam kepemimpinan telah membuatnya menjadi salah satu suara yang dihormati dalam bidang manajemen dan kepemimpinan.

Pertanyaannya, apakah kepemimpinan otentik itu? "Kepemimpinan otentik adalah tentang menjadi diri sendiri dan memimpin dari hati.," kata Brené Brown. Kepemimpinan otentik adalah tentang menjadi diri sendiri sebagai pemimpin, tidak meniru orang lain. Ini berarti memahami nilai-nilai dan tujuan pribadi, membangun hubungan berarti, dan mencapai hasil dengan integritas. Mereka lahir dari pengalaman hidupnya.

Simon Sinek, seorang penulis buku "Start With Why," berpendapat bahwa lepemimpinan otentik adalah tentang menjadi transparan dan jujur ​​dengan diri sendiri dan orang lain. Sementara penulis buku laris seperti The 7 Habits of Highly Effective People, First Things First; Stephen R. Covey mengatakan bahwa kepemimpinan otentik adalah tentang membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati.

George sendiri mendefisikan kepemimpinan otentik adalah tentang menciptakan perubahan positif di dunia.  Salah satu contohnya adalah Daniel Vasella, mantan Ketua dan CEO Novartis. Lahir pada tahun 1953 di Fribourg, Swiss, Vasella menghabiskan masa kecilnya berjuang melawan berbagai penyakit serius. Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya membentuk keinginannya menjadi seorang dokter, tetapi juga mendorongnya untuk terus berjuang menghadapi kesulitan hidup.

Kisah hidup Vasella diwarnai oleh berbagai cobaan yang ekstrem sejak usia dini. Dia mengalami keracunan makanan pada usia empat tahun, asma di usia lima tahun, yang kemudian diikuti oleh penyakit TBC dan meningitis.

Pengalaman-pengalaman ini membawa Vasella ke dalam kesendirian dan kesakitan yang mendalam, terutama ketika ia harus menjalani pengobatan jauh dari orang tua. Namun, dalam kesulitan itu, Vasella menemukan kekuatan dan belas kasih melalui interaksi dengan seorang dokter yang akhirnya memberikan pengaruh besar dalam hidupnya.

Tak hanya berjuang dengan penyakit, Vasella juga menghadapi tragedi pribadi yang mendalam. Kematian kakak perempuannya karena kanker dan kemudian kehilangan ayahnya saat Vasella berusia remaja, menambah lapisan kesulitan dalam kehidupannya. Dalam masa-masa sulit ini, dia menemukan pelarian dalam persahabatan dan cinta yang pada akhirnya membantunya menemukan arah dan tujuan hidup.

Pendidikan medis Vasella berlangsung dengan cemerlang, namun pengalaman masa kecilnya yang penuh cobaan membuatnya memilih untuk tidak hanya menjadi praktisi medis. Dia ingin berdampak lebih luas.

Kesempatan ini muncul ketika Vasella memasuki dunia farmasi. Di Sandoz, dan kemudian di Novartis, dia menunjukkan kemampuan kepemimpinannya. Masa-masa di Amerika Serikat, baik sebagai perwakilan penjualan maupun manajer produk, memperkaya pengalamannya dan membawanya pada posisi kepemimpinan yang lebih tinggi.

Sebagai CEO Novartis, Vasella tidak hanya membawa perusahaan ke puncak industri farmasi global, tetapi juga mewujudkan visinya untuk membantu masyarakat melalui pengembangan obat-obatan baru yang menyelamatkan jiwa, seperti Gleevec untuk leukemia mieloid kronis. Gaya kepemimpinannya yang berpusat pada belas kasih, kompetensi, dan persaingan, merupakan refleksi dari pengalaman hidupnya yang sarat dengan ujian dan belas kasih.

Pengalaman Vasella hanya satu dari puluhan yang diberikan oleh pemimpin otentik yang melacak inspirasinya langsung dari kisah hidup mereka. Ketika ditanya apa yang memberi mereka kekuatan untuk memimpin, pemimpin-pemimpin ini secara konsisten menjawab bahwa mereka menemukan kekuatan mereka melalui pengalaman transformasi. Pengalaman-pengalaman itu memungkinkan mereka untuk memahami tujuan yang lebih dalam dari kepemimpinan mereka.

Vasella adalah contoh bagaimana kepemimpinan yang autentik seringkali bersumber dari pengalaman hidup yang transformatif. Kekuatan untuk memimpin, bagi banyak pemimpin seperti Vasella, ditemukan melalui pengalaman yang mengubah pandangan mereka tentang tujuan kepemimpinan yang lebih dalam.

Vasella bukan hanya seorang pemimpin perusahaan, tetapi juga seseorang yang menunjukkan bagaimana kesulitan hidup dapat diubah menjadi kekuatan untuk menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi banyak orang.

Kisah Daniel Vasella mengajarkan beberapa pelajaran moral penting. Pertama, ketahanan dan kemampuan untuk menghadapi kesulitan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Kedua, empati dan belas kasih dapat membuat dampak besar dalam kehidupan orang lain.

Ketiga, pentingnya mengubah pengalaman negatif menjadi pelajaran positif untuk pertumbuhan pribadi. Keempat, mencari dukungan ketika dibutuhkan adalah langkah penting dalam mengatasi tantangan.

Kelima, kepemimpinan yang efektif tidak hanya tentang pencapaian tujuan, tetapi juga tentang bagaimana memperlakukan dan memotivasi orang lain. Terakhir, menggunakan kekuatan dan bakat untuk kebaikan lebih besar menunjukkan makna sukses sejati.

Kisah Vasella menunjukkan bagaimana ketekunan, empati, dan keinginan untuk berkembang dapat mengubah kesulitan menjadi kekuatan menginspirasi.

REFERENSI:

George, B., Ibarra, H., Goffee, R., & Jones, G. (2017). Authentic Leadership. Harvard Business Review Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar